Momentum Bersejarah di Bulan Ramadhan
Penaklukan Kota ‘Ammuriyah
6 Ramadhan tahun 223 Hijriyah
Pada hari keenam bulan Ramadhan tahun 223 Hijriyah kaum muslimin menaklukkan Kota ‘Ammuriyah. Sebab penaklukan kota ini adalah karena tersiarnya kabar yang sampai ke Khalifah al-‘Abbasy bahwa 100.000 tentara romawi yang dipimpin oleh Kaisar Romawi (Theofile/Theophilos) telah menyerbu benteng Zibathroh (Isparta) kota kaum muslimin, menghabisi setiap laki-laki di kota tersebut, merampas harta benda mereka dan menyandera para wanita dan anak-anak.
Seorang wanita keturunan Bani Hasyim yang ditawan oleh Kaisar Romawi penguasa ‘Ammuriyah ketika itu berteriak meminta tolong, “Wahai Mu’tashim”. Kaisar itu pun berkata kepadanya dengan mengejeknya, “al-Mu’tashim tidak akan datang menyelamatkanmu kecuali dengan mengendarai ablaq (kuda belang berwana hitam-putih)”. Kabar itu pun sampai kepada al-Mu’tashim, maka seketika itu dia segera menyiapkan segala perlengkapan perang, bersiap-siap dengan persiapan yang belum pernah dilakukan oleh Khalifah sebelumnya. Ketika para prajurit telah berkumpul, berangkatlah al-Mu’tashim menuju Kota ‘Ammuriyah, dia menyatukan barisan para prajuritnya, hingga berhasil mengepung ‘Ammuriyah dan menaklukkannya. Kemudian memasuki kota tersebut menghabisi para musuh disana, menangkap dan menyandera mereka. [al-Fakhry fi al-Adab al-Sulthaniyah wa al-Duwal al-Islamiyah, hlm. 227].
Dari peristiwa ini terdapat beberapa pelajaran diantaranya adalah:
- Kepemimpinan dan jabatan tidaklah digunakan untuk bersenang-senang saja atau hanya untuk meraup keuntungan tertentu dengan memanfaatkan kepemimpinan dan kewenangan, akan tetapi kepemimpinan adalah rasa tanggung jawab dan pengorbanan baik waktu, tenaga, harta dan jiwa.
- Pemimpin yang benar adalah pemimpin yang tidak ridha dengan kemungkaran, kekeliruan dan kezaliman. Dia akan segera tergerak untuk memperbaikinya atau merubahnya secara langsung tanpa menunda-nunda.
Sumber : https://ramadaniat.ws/home#events